PROPOSAL ( USUL )
A. Pengertian
Proposal
Proposal berasal dari bahasa inggris to propose yang
artinya mengajukan dan secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai bentuk
pengajuan atau permohonan, penawaran baik itu berupa ide, gagasan, pemikiran
maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan baik itu yang
sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain - lain. Proposal juga dapat diartikan
sebagai sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau menjelaskan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada
pembaca.
Pengertian proposal dari beberapa pandangan dari
para ahli
:
1.
Hasnun
Anwar (2004 : 73) proposal adalah : rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.
2.
Jay
(2006 : 1) proposal adalah alat bantu manajemen standar agar menajemen dapat
berfungsi secara efisien.
3.
Proposal
dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian
(usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu
bahan penelitian.
4.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia mengartikan proposal sebagai rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja.
Tujuan Proposal adalah memperoleh bantuan
dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur
proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan, waktu dan tempat,
sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama
terang.
B. Jenis
Jenis Proposal
Secara umum proposal dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :
1.
Proposal
Bisnis - proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu perseorangan maupun
kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha,
proposal dalam bentuk kerjasama antar perusahaan.
2.
Proposal
Proyek - pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada dunia kerja yang
berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersil misalnya proposal proyek
pembangunan.
3.
Proposal
Penelitian - Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi
misalnya penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. isi dari
proposal ini adalah pengajuan kegiatan penelitan.
4.
Proposal
Kegiatan - yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan bak itu bersifat individu
maupun kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.
Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3
jenis yaitu
1.
Proposal
bentuk formal - Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu
bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian
pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata
pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan. Bagian isi
proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang
lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian
pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
2.
Proposal
bentuk non formal - proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan
biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal
harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan
permohonan.
3.
Proposal
semi formal - jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena
tidak selengkap jenis proposal formal
C.
Kerangka
Proses
penelitian itu pada garis besarnya terdiri atas empat tahap, yaitu :
1.
Tahap Persiapan (Perencanaan)
2.
Tahap Pelaksanaan (Pengumpulan data)
3.
Tahan Pengelolaan dan Analisis Data
4.
Tahap Penulisan Hasil Penelitian (Laporan)
Pada tahap persiapan ini mencakup
kegiatan-kegiatan pemilihan (perumusan) masalah sampai dengan penyusunan
instrument(alat pengukur/pengumpulan data).Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan ini biasanya dirumuskan dalam bentuk usulan atau proposal
penelitian. Usulan penelitian ini biasanya dibedakan menjadi dua versi, yaitu :
1.
Usulan penelitian dimana hasil
penelitian nanti difokusnya diarahkan kepada pemecahan masalah atau mencari
informasi yang akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau keperluan
program.
2.
Usulan penelitian, dimana hasilnya
difokuskan kepada kepentingan ilmu pengetahuan atau karya ilmiah, misalnya
untuk membuat skripsi, tesis atau desertasi, dan sebagainya.
Format kedua versi usulan penelitian ini sedikIt berbeda
meskipun pada prinsipnya adalah sama. Di
bawah akan diuraikan sedikit format atau out
line usulan penelitian, khususnya untuk kepentingan penulisan ilmiah.
1.
Judul penelitian
2.
Latar belakng masalah
3.
Perumusan masalah
4.
Tujuan penelitian :
a.
Umum
b.
Khusus
5.
Mamfaat penelitian
6.
Tinjauan kepustakaan
7.
Kerangka konsep hipotesis, dan defenisi
operasional
8.
Metode penelitian
a.
Jenis penelitian
b.
Populasi dan sampel
c.
Cara pengumpulan data
d.
Instrument(alat pengumpulan data)
e.
Rencana pengelolahan dan analisis data
9.
Rencana kegiatan
10. Organisasi
penelitian
11. Rencana
biaya(anggaran)
12. Daftar pustaka
13. Lampiran
Sedangkan
usulan penelitian versi yang pertama atau untuk program, format biasanya sesuai
dengan selera atau aturan dari pihak pemberi dana. Tiap-tiap pemberi dana
(donor agencies) biasanya menentukan sendiri format usulan penelitiannya
sendiri-sendiri.
Selanjutnya
akan diuraikan secara lebih rinci format usulan penelitian untuk kepentingan skripsi, tesis, dan desertasi.
1. Judul penelitian
Judul
penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian .Oleh karena tujuan
penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain,
tujuan penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan
penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.
Apabila suatu
penelitian berjudul Ketidaksinambungan Imunisasi Polio pada Anak-Anak Balita di
Wilayah Kabupaten Bogor, maka hal ini mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi
oleh Kabupaten Bogor pada saat itu adalah bahwa angka ”drop out” atau
ketidaksinambungan imunisasi sangat tinggi.
2. Latar Belakang Masalah
Dalam latar
belakang masalah penelitian, aka diuraikan fakta-fakta, pengalaman-pengalaman
si peneliti, hasil-hasil penelitian dari orang lain, atau teori-teori yang
melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti, atau degan kata lain
latar belakang masalah memuat uraian secara jelas timbulnya masalah yang
memerlukan pemecahan dengan didukung oleh logika-logika dan teori-teori yang
mendasari timbulnya gagasan pemecahan/pembahasan masalah. Dengan mengemukakan
latar belakang masalah akan mempermudah rumusan masalah.
3. Perumusan Masalah
Rumusan masalah
adalah ruumusan secara konkrit masalah yang ada dalam bentuk pertanyaan(research question) atau pernyataan(problem statement) yang kebenarannya
dipertanyakan.
Contoh :
Posyandu di wilayah Kabupaten Bogor sudah merata hampir tiap RW telah mempunyai
Posyandu. Penyuluhan-penyuluhan tentang imunisasi telah berjalan dengan baik di
Posyandu-Posyandu. Namun angka drop out imunisasi polio masih tinggi, sekitar
75%. Hal ini berarti kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di
Kabupaten Bogor tersebut rendah. Dari pernyataan penelitian ini kemudian
dapat dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian :
a)
Mengapa kesinambungan imunisasi polio
bagi anak balita Kabupaten Bogor rendah
b)
Faktor-faktor apa yang menyebabkan atau
mempengaruhi ketidaksinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten
Bogor rendah.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian yang dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung di dalam kegiatan
tersebut baik maksud utama maupun tambahan, harus dikemukakan dengan jelas.
Biasanya tujuan
penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan umum.
Contoh :
Tujuan Umum :
Diketahuinya
hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih yang digunakan dengan
terjadinya diare diwilayah kota Jakarta Pusat.
Khusus :
1.
Diketahuinya jenis sarana air bersih
yang digunakan oleh masyarakat Jakarta Pusat.
2.
Diketahiunya kondisi/kualitas fisik
sarana air bersih tersebut.
3.
Diketahuinya hubungan antara kualitas
fisik sarana air bersih dengan kualitas
airfnya.
4.
Diketahuinya hubungan antara kualitas
fisik sarana air bersih dengan kejadian diare.
5. Manfaat Penelitian
Sub-sub ini
berisi uraian tentang mamfaat penulisan/penelitian dan operasionalisasi
hasilnya . Mamfaat penelitian merupakan implikasi bagi perkembangan IPTEK dan
penggunaan praktis yang dimamfaatkan oleh ilmuan lain untuk mengembangkan IPTEK
, sedapat mungkin bisa dimamfaatkan pula oleh masyarakat luas.
Contoh :
1.
Hasil penilitian ini dapat dugunakan
untuk masukan dalam rangka menigkatkan upaya-upaya pencegahan diare khususnya
diwilayah Kota Jakarta Pusat.
6. Tinjauan Kepustakaan (Literature
Review)
Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam
usulan penelitian, diperlukan tinjauan kepustakaan yang kuat. Tinjauan pustaka
ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
pustaka ini biasanya mencakup dua hal :
a)
Tinjauan teori dasar yang relevan
dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti
mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi
variabel-variabel yang akan diteliti. Selain itu, dengan tinjauan teori ini
dimaksudkan agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang
ingin diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti.
b)
Tinjauan dari hasil-hasil penelitian
lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
tinjauan pustaka, antara lain :
- Tidak perlu
seluruh aspek penyakit yang diteliti dibahas dengan proporsi yang seimbang, laksana
buku ajar. Yang diperlukan adalah tinjauan komprehensif terhadap aspek yang
diteliti, dengan penekanan utama pada hubungan variabel yang akan diteliti.
- Sumber pustaka
seyogyanya cukup baru, mungkin 5 – 7 tahun terakhir, agar informasi yang
dikemukakan tidak kadaluwarsa.
- Masalah teknis
penulisan harus benar-benar diperhatikan. Kalimat terlalu panjang, tidak
bersubjek,ataupun ejaan yang tidak taat asas, harus dihindarkan, sementara alur
pikiran yang logis harus tetap di jaga.
7. Kerangka Konsep dan Hipotesis
7.1Kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari
masalah yang diteliti. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab itu kosep tidak dapat diukur
dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati dan diukur, maka konsep haris
dijabarkan ke dalam varibel-variabel. Dari variabel itulah konsep dapat diamati
dan diukur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kerangka konsep
penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau
variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yang dimaksud.
7.2.
Hipotesis
Setelah masalah
dirumuskan, langkah berikut yang diperlukan adalah rumusan hipotesis
penelitian. Hipotesis adalah pertanyaan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian, yang harus diuji keshahihannya secara empiris.
Namun tidak
semua penelitian memerlukan hipotesis. Survei, atau studi eksploratif yang
tidak mencari hubungan antara variabel, jadi hanya bersifat deskriptif, tidak
memerlukan hipotesis.
Syarat
hipotesis yang baik adalah :
v
Dinyatakan dalam kalimat deklaratif
yang jelas dan sederhana
v
Mempunyai landasan teori yang kuat
v
Menyatakan hubungan antara satu
variabel dependen denagn satu atau lebih
variabel bebas/independen
v
Memungkinkan diuji secara empiris.
v
Rumusan harus khas dan menggambarkan
variabel-variabel yang diukur.
v
Dikemukakan sebelum penelitian dimulai,
sebelum data terkumpul.
8. Metodologi Penelitian
Pada metodologi
penelitian, akan tercermin langkah-langkah teknis dan operasional penelitian
yang akan dilaksanakan. Hal-hal yang tercakup dalam metodologi penelitian
adalah desain / jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan
sampel penelitian, estimasi besar sampel, kriteria inklusi dan eksklusi, cara
kerja, serta rencana pengumpulan data, dan rencana analisis yang hendak
dipergunakan. Hal ini sangat penting dalam menentukan mutu keilmiahan dan
kemampulaksanaan suatu penelitian.
1.
Desain/ jenis penelitian
Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau menguji kesahihan hipotesis. Desain penelitian juga
menjelaskan termasuk ke dalam jenis pendekatan atau metode penelitian yang
diusulkan tersebut. Misalnya: penelitian menggunakan metode survei, dengan
pendekatan ” Cross Sectional” di mana
data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel dependen dan
variabel bebas, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
2. Tempat dan
waktu
Disebutkan rencana tempat dan waktu dilaksanakannya
penelitian.
3. Populasi
penelitian
Populasi penelitian adalah sekelompok subjek atau data
dengan karakteristik tertentu. Dalam populasi dijelaskan secara
spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian
tersebut. Populasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a)
Populasi target (target population) yang ditentukan oleh karakteristik klinis dari
demografis, misalnya pasien morbili berumur di bawah dua tahun.
b)
Populasi terjangkau (accessible popultion, source population) adalah bagian populasi
target yang dibatasi oleh tempat dan waktu.
4. Sample dan
cara pemilihan sampel
Sampel adalah bagian populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel bermacam-macam, misalnya
cara pemilihan secara acak, sistematik, berurutan, dll. Dalam proposal
penelitian, cara pemilihan subjek penelitian harus ditegaskan secara eksplisit.
5. Estimasi
besar sampel
Suatu usulan penelitian yang baik harus mencantumkan
perkiraan besar sampel (bukan jumlah sampel) minimal yang diperlukan. Secara
umum tujuan perkiraan besar sampel minimal adalah :
ü
Agar kesimpulan penelitian yang
diperoleh dapat mempunyai tingkat kepercayaan yang dikehendaki
ü
Apabila jika dipakai uji hipotesis,
agar kemaknaan statistik juga berarti kemaknaan secara klinis.
6.
Kriteria inklusi dan eksklusi
§ Kriteria
inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek
penelitian pada populasi terjangkau.
§ Kriteria
eksklusi
Sebagian subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab, antara lain :
-
Terdapat keadaan lain yang mengganggu
pengukuran maupun interpretasi.
-
Terdapat keadaan yang mengganggu
kemampulaksanaan.
-
Hambatan etis
-
Subjek menolak berpartisipasi.
1.
Cara kerja/ pengumpulan data
Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk
pengumpulan data. Kadang-kadang dalam suatu penelitian tidak hanya menggunakan
satu macam cara, tetapi menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data.
2.
Identifikasi variabel
Semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi, mana
yang termasuk variabel bebas, variabel dependen, dan variabel perancu (confoiding). Diagram kerangka penelitian
sangat membantu dalam mengidentifikasi variabel ini.
3.
Definisi operasional
Semua konsep yang ada dalam penelitian harus dibuat
batasan dalam istilah yang operasional. Dengan maksud agar tidak ada makna
ganda dari semua istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut.
4.
Rencana pengolahan dan analisis data
Pada bagian ini disebutkan secara ringkas bagaimana data
yang terkumpul akan diolah, dianalisis, dan disajikan seperti program komputer
yang direncanakan akan dipakai, dll.
9. Jadwal Kegiatan
Dalam bagian
ini diuraikan langkah-langkah dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai
dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalannya atau
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Bisanya disusun dalam bentuk ”gant’s chart”.
Contoh
sederhana :
Kegunaan
|
Bulan ke :
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
1.
Penyusunan Proposal
2.
Penyusunan instrumen
3.
Persiapan Lapangan
4.
Uji coba instrument
5.
Pengumpulan data
6.
Pengolahan data
7.
Analisis Data
8.
Penyusunan Laporan
|
x
|
x
|
x
x
|
x
x
|
x
x
|
x
x
|
10. Organisasi
Dalam bagian
ini diuraikan susunan atau organisasi penelitian tersebut. Lzimnya organisasi
penelitian itu terdiri dari : Peneliti Utama, Peneliti, Surveyer(Pengumpul
Data). Dan Sekretariat. Kadang-kadang ditambah dengan penasihat dan konsulen.
11. Rencana Biaya(Anggaran)
Diuraikan
besarnya biaya perkegiatan, serta jumlah keseluruhan biaya penelitian tersebut.
Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu kegiatan penelitian dimulai dri
rapat-rapat penyusunan proposal instrument, dan sebagainya, sampai dengan
penulisan hasil penelitian bahkan sampai dengan biaya seminar hasil penelitian.
12. Daftar Kepustakaan
Daftar pustaka harus disertakan dengan sistem yang
dipilih dan dilakukan dengan taat asas. Dalam penulisan usulan penelitian
daftar pustaka tidak hanya yang bersangkutan dengan substansi yang diteliti, melainkan juga pada metodologi
dan teknik statistika yang dipergunakan.
13. Lampiran
Dalam lampiran dapat disertakan :
·
Riwayat hidup peneliti
·
Rencana anggaran penelitian
·
Jadwal tahapan penelitian
·
Izin subjek penelitian
·
Rumus-rumus statistik
·
Formulir / kuesioner
·
Lain-lain yang relevan
D. Langkah-langkah Penelitian Ilmiah
Proses
pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan
prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama
melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2.
Melakukan studi pendahuluan
3.
Merumuskan hipotesis
4.
Mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
5.
Menentukan rancangan dan desain penelitian
6.
Menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
7.
Menentukan subjek penelitian
8.
Melaksanakan penelitian
9.
Melakukan analisis data
10. Merumuskan hasil penelitian
dan pembahasan
11. Menyusun laporan penelitian
dan melakukan desiminasi.
Mengidentifikasi
dan Merumuskan Masalah
Sebagaimana
halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga harus berangkat dari
adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum melaksanakan penelitian ilmiah
perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi masalah penting
dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa
dalam penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui
penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar
belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi
masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara
rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
Melakukan
Studi Pendahuluan
Di
dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti
dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk bahan
penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun
pembahasan hasil penelitian nantinya. Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila
didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang
bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karenanya,
perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan dapat
membuat penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti sehingga dapat
memudahkan penentuan data apa yang nantinya akan dibutuhkan.
Merumuskan
Hipotesis
Hipotesis
perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih penelitian
kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan
peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat. Selain itu dengan
rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan
data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya
melalui instrumen penelitian hanyalah data-data yang berkaitan langsung dengan
hipotesis. Data-data ini sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat
kaitannya dengan anggapan dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang
kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar,
tidak lagi meragukan kebenarannya.
Mengidentifikasi
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Sebuah
variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau tidak akan
terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian sangat perlu
ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian ilmiah menjadi
jelas dan terukur. Dalam tahap selanjutnya, setelah variabel penelitian
ditentukan, maka peneliti perlu membuat definisi operasional variabel itu
sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian. Definisi operasional variabel
adalah definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi
operasional tidak sama dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori
tertentu.
Menentukan
Rancangan atau Desain Penelitian
Rancangan
penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian. Rancangan penelitian
merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif penelitian yang berguna
sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ilmiah bagi si peneliti yang
bersangkutan. Rancangan penelitian harus ditetapkan secara terbuka sehingga
orang lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran
penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti.
Menentukan
dan Mengembangkan Instrumen Penelitian
Apakah
yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya.
Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang dapat dipilih sesuai dengan
tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk dan jenis
instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Karena
itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang dapat
dipakai untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan
masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen
pengumpul data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.
Menentukan
Subjek Penelitian
Orang
yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber data disebut
subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan
sampel penelitian. Apabila penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel
penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati
dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian yang menggunakan sampel
sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum
terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel
yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian
yang salah akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah pula.Sampel
yang dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian.
Melaksanakan
Penelitian
Pelaksanaan
penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan desain atau rancangan
penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian harus dilakukan secara
cermat dan hati-hati karena kan berhubungan dengan data yang dikumpulkan,
keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja akan menentukan kualitas
penelitian yang dilakukan.Seringkali peneliti saat berada di lapangan dalam
melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang sekilas semuanya
tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada pemecahan masalah yang
telah dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data berdasarkan instrumen
penelitian yang telah dibuatnya secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data
terhadap subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data
langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah data yang diperoleh secara
langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek penelitian), sementara data
tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan secara
langsung dengan subjek penelitian yaitu melalui penggunaan media tertentu
misalnya wawancara menggunakan telepon, dan sebagainya.
Melakukan
Analisis Data
Beragam
data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitian ilmiahnya tidak akan
mempunyai kana apapun sebelum dilakukan analisis. Ada beragam alat yang dapat
digunakan untuk melakukan analisis data, bergantung pada jenis data itu
sendiri. Bila penelitian ilmiah yang dilakukan bersifat kuantitatif, maka jenis
data akan bersifat kuantitatif juga. Bila penelitian bersifat kualitatif, maka
data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya perlu diolah
menjadi data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik dalam pengolahan
dan analisis data.
Merumuskan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada
hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan pembahasan adalah kegiatan
menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil
analisis data yang telah dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti
peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian
dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah.Pada penelitian
ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu
dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak.
Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka
dibahas pula mengapa demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada
teori yang menjadi sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
Menyusun
Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi
Seorang
peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil
penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan
langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah
seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana
penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar
atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan agar
hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.
REFERENSI :