PENALARAN INDUKTIF
Penalaran merupakan
pemikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat
menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca
indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui
suatu kebenaran.
Induktif merupakan hal
yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah
pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang
umum.
Penalaran Induktif
adalah proses yang berpangkal dari peristiwa
yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan
mengjasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
Pengertian
penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah
penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
1.
Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2.
Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman.
3.
Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari
beberapa fakta atau prinsip.
Contoh penalaran
induktif : kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua
hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Pada Penalaran Induktif
terdapat beberapa bentuk. Bentuk-bentuk
Penalaran Induktif:
a.
Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum.
Contoh:
Ø
Andika
Pratama adalah bintang film, dan ia berwajah tamapan.
Ø
Raffi
Ahmad adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua bintang film berwajah tampan.
Pernyataan “semua bintang film berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran
probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Sapri juga bintang iklan,
tetapi tidak berwajah tampan.
Macam-macam Generalisasi
:
1.
Generalisasi
sempurna: Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
Contoh: sensus
penduduk
2.
Generalisasi
tidak sempurna: Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian
fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum
diselidiki.
Contoh: Hampir
seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga
dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas
generalisasi tersebut adalah:
a)
Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
b)
Sampel harus bervariasi.
c)
Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
b.
Analogi
Analogi
dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana
dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Analogi
dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
Tujuan Analogi :
Ø
Meramalkan kesamaan.
Ø
Menyingkap kekeliruan.
Ø
Menyusun sebuah klasifikasi.
Contoh
Analogi :
Untuk
menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan
latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang doktor untuk dapat
menjadi doktor yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang
rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola
maupun seorang doktor diperlukan latihan atau pembelajaran.
Jenis-jenis
Analogi:
1.
Analogi
Induktif :
Analogi
induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang
sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima
berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang
diperbandingkan.
Contoh Analogi
Induktif :
Tim Uber
Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas
Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.
2.
Analogi
Deklaratif :
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau
menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang
sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal
atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui
atau kita percayai.
Contoh Analogi
Deklaratif :
Deklaratif untuk
penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara
dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang
benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
c.
Hubungan
Kausal
Penalaran
yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal
(kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara segala
kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta
kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang
mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan
sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu
manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Macam
Hubungan Kausal
:
1.
Sebab - akibat.
Dari
peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
Contoh : Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul
terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup
biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar
ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan
ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
2.
Akibat - sebab.
Dari
peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah
menimbulkan akibat.
Contoh : Andi mendapat nilai yang memuaskan
pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya.
Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun
setiap harinya.
3.
Akibat - akibat.
Dari
akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua
akibat.
Contoh : Kemarin
Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari
kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.
Referensi :